Senin, 18 April 2011

Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Informasi ini saya dapat tanggal 31 Maret 2011, sewaktu mengikuti seminar nasional kanker serviks dengan pembicara Dr.H. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS

PENDAHULUAN

Dengan semakin maraknya gaya hidup modern yang dianut oleh sebagian besar masyarakat metropolitan, khususnya bagi kaum wanita dapat mengakibatkan terjangkitnya kanker reproduksi wanita dapat mengakibatkan terjangkitnya kanker reproduksi wanita, hal ini akibat dari pola perilaku seks yang tidak sehat dengan cara berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, di samping itu pula akibat seringnya mengabaikan pola makan yang sehat.
Cara terbaik untuk mencegah berkembangnya penyakit kanker adalah dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada masyarakat tentang pola hidup yang sehat serta pentingnya deteksi dini, karena timbulnya penyakit kanker berkaitan erat dengan kebiasaan hidup yang salah, dan lingkungan yang tercemar.
Kanker serviks (mulut rahim) merupakan kanker yang paling sering ditemukan di antara kanker ginekologik dan merupakan penyebab kematian utama wanita penderita kanker di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di negara maju kanker serviks menempati urutan ke-3 setelah kanker payudara dan kanker endometrium (selaput lendir rahim). Walaupun merupakan penyebab kematian utama di antara kanker wanita, namun kanker serviks dapat dideteksi dalam keadaan dini dan jika ditemukan dalam keadaan dini maka dipastikan kesembuhannya mencapai 100%.
Untuk itu setiap wanita perlu mengetahui faktor-faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya kanker serviks, upaya diagnostik yang dilakukan serta pola perilaku seks yang sehat agar penyekait kanker serviks ini dapat dicegah.

SPERMA, PENYAKIT KELAMIN DAN KANKER SERVIKS
Penyebab kanker serviks tidak diketahui secara pasti. Penyebabnya diduga :
1. Sperma
Sperma yang mengundang komplemen histon : komponen ini dapat bereaksi dengan DNA sel serviks, sehingga terjadi sel kanker
2. Air Mani
Semen yang bersifat alkalis dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada sel-sel epitel serviks (neoplasia dan displasia)
3. Penyakit kelamin (Penyakit hubungan seksual)

Penyakit kelamin yang sering menyerang wanita adalah sebagai berikut :
a. Gonore yang bernanah
Penyebabnya adalah kuman Neisseria gonore dengan masa inkubasi penyakit ini 3 sampai 10 hari. Pada keadaan akut ditandai dengan gejala rasa perih saat buang air kecil dan adanya keputihan yang agak kental. Pada keadaan menahun (tak diobati, tak sembuh) infeksi dapat menjalar ke rahim, saluan telur dan indung telur. pada keadaan ini biasanya hanya ada gejala keputihan yang tidak jelas, bahkan tanpa gejala apa-apa. 85% dari wanita yang terkena gonore tidak memberikan gejala apa-apa dan dapat menjadi sumber infeksi pada pasangan seksnya untuk jangka waktu yang lama.

b. Sifilis yang sadis
Penyebabnya adalah aparsit troponema palidum yang menyerang selaput lendir, termasuk anus, kemaluan, serta mulut dengan masa inkubasi 3 sampai 4 minggu. Gejalanya adalah timbulnya luka (tukak) pada vulva. Pada keadaan menahun manifestasinya menjadi bermacam-macam, dimulai dari kemerahan di kulit sampai adanya gumma.

c. Herpes Genitalis yang terus melekat
Penyebabnya adalah virus herpes dengan masa inkubasi 2 sampai 10 hari, dengan gejala dijumpai adanya vesikel (gelembung pada kulit) yang berkelompok dengan dasar kemerahan yang bersifat hilang timbul. Dapat pula disertai rasa nyeri dan rasa gatal. Penyakit ini berhubunagn pula dengan terjadinya keganasan rahim.

d. Klamidia yang sulit dideteksi
Penyebabnya adalah C. trachomatis, merupakan penyakit akibat hubungan seksual yang tersering dijumpai akhir-akhir ini. Gejalanya tak khas, biasanya ditandai dengan keputihan berwarna kuning disertai rasa sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan terhadap bakter Klamidia sangat mahal dan sulit.

e. Kondiloma akuminata si " Jengger ayam"
Penyebabnya adalah virus papiloma, gejalanya ditandai dengan gatal-gatal sekitar vagina disertai adanya penumbuhan mirip "bunga" atau "jengger ayam" pada vagina, vulva dan perineum. Virus ini sulit dibasmi, sehingga penyakit ini sering timbul berulang.

f. Gardnella vaginosis yang berbau
Penyebabnya adalah parasit (protozoa) Gardnella vaginalis, sejenis kuman gram negatif. Gejalanya biasanya keputihan dengan warna abu-abu yang berbau. Sering ditemukan bersama dengan infeksi trikomoniasis.

g. Trikhomoniasis yang " membakar"
Penyebabnya adalah parasit (protozoa) Trichomonas vaginalis, dengan gejala perdarahan pasca senggama, perasaan terbakar diseputar vagina, gatal seputar kemaluan maupun keputihan yang berbau, yang biasanya ditularkan oleh pasangan seksnya.

h. Aids yang "terkutuk"
Penyebabnya adalah virus HIV yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan masa inkubasi 5 sampai 10 tahun. Golonganberesiko tingggi terkena Aids adalah mereka yang melakukan hubungan seks vaginal atau anal tanpa dilindungi kondom dengan partner yang tertular Aids. Gejalanya biasanya berhubunagn dengan menurunnya daya kekebalan penderita sehingga memudahkan terjadinya infeksi oleh berbagai mikroorganisme dan kenker oportunistik, seperti infeksi jamur di esophagus, paru-paru. Adanya sarkomakaposi, dll.

Dari 8 penyakit kelamin (penyakit hubungan seksual) di atas, ada 4 yang diduga sebagai penyebab timbulnya kanker serviks yaitu : Gardnellavaginalis, Klamidia, Virusherpes simplex tipe 2 dan virus papiloma. Di samping itu, umumnya penyakit akibat hubungan seksual menyebabkan infertilitas atau kalaupun terjadi kehamilan, maka bayi yang dikandung terancam bahaya keguguran, cacat bawaan bahkan kematian.

Diagnosis Penyakit dan Deteksi Dini

1. Sitologi
Pemeriksaan ini dikenal dengan tes papanicolau (tes pap) sangat bermanfaat untuk mendeteksi kelainan pada mulut rahim (lesi) secara dini. Ketelitiannya melebihi 90 % bila dilakukan dengan baik. Kejadian kanker rahim dapat diturunkan dengan drastis di negera-negara yang melakukan secara massal (massa screening), sehingga kematian akibat kanker dapat diturunkan.
" The American Cancer Society" menyarankann pemeriksaan ini dilakukan pada wanita yang tidak menunjukkan gejala sejak usia 20 tahun atau lebih, atau kurang dari 20 tahun bila secara seksual telah aktif. Pemeriksaan dilakukan setiap 2 tahun berturut-turut dan bila negatif maka pemeriksaan berikutnya paling sedikit tiap 3 tahun sampai berusia 65 tahun. Jika hasil pap smear positive, maka dilakukan pemeriksaan lain dengan lebih terarah.

UPAYA Pencegahan
1. Diet makanan yang bergizi tinggi, rendah lemak
2. Hindari merokok
3. Hindari stress
4. Perilaku seks yang sehat
5. Olah raga
6. Vaksinasi (paling efektif)

Minggu, 17 April 2011

The Opimus World: Workshop Kompetensi Guru

The Opimus World: Workshop Kompetensi Guru: "Workshop Kompetensi Guru 'Bangkitlah Guruku Bangkitlah Negeriku' Creative Teaching with NLP oleh DauRIE Bintang (Praktisis NLP dan Master G..."

Workshop Kompetensi Guru

Workshop Kompetensi Guru "Bangkitlah Guruku Bangkitlah Negeriku"

Creative Teaching with NLP oleh DauRIE Bintang (Praktisi NLP dan Master Green Coach)
Train for teacher oleh Archan Sang Profokator

Investasi Workshop untuk 2 hari Rp. 150.000 :
-Sertifikat workshop (kompetensi profesionalisme guru ditandatangani oleh PGRI)
-Makan siang & door prize (untuk 2 hari)
-Tool kits workshop (selama 2 hari)
-Souvenir workshop

Info & pendaftaran :
Hartantia Wanadya : 085691439213

Aula FKIP UHAMKA PS. REBO
Gel 1 : 16 & 17 Mei 2011
Gel 2 : 28 & 29 Mei 2011

Aula Perpustakaan Kampus UNJ Rawamangun
Gel 1 : 18 & 19 Mei 2011
Gel 2 : 25 & 26 Mei 2011

Auditorium Ragunan Jakarta Selatan (UNINDRA)
Gel 1 : 23 & 24 Mei 2011
Gel 2 : 30 & 31 Mei 2011

Acara dimulai pukul 8.00 wib s/d 17.00 wib
Presented by BEM UNJ, UHAMKA, UNINDRA